Selasa, 29 Oktober 2013

Kapasitas oli mesin yang menyusut tak hanya penting dikhawatirkan di motor sport yang memiliki kapasitas mesin besar saja. Di bebek problem ini juga sering terjadi, khususnya bebek yang aktif dipakai mobile apalagi touring.


Kabar terbaru nya lagi oli mesin yang menyusut tak sampai menunggu odometer menginjak 1500 Km. Apa saja sih penyebabnya ? Ikuti saja penuturan Houce tuner bebek 4 tak yang rajin meriset Honda Blade itu.

> Piston-ring baru tapi silinder gentong, artinya bagian atas rapat, bagian tengah longgar dan bawah rapat. Problem ini sering terjadi pada motor yang baru saja mengganti piston, tapi problemnya lebih banyak disebabkan oleh peralatan bengkel bubut. Kondisi silinder gentong, sulit diindikasi pada praktek pemakaian. Sebab, ketika ditinjau dari performa mesin, dihasilkan lebih bagus dan top speed nya kencang. 
 
Tapi kalau ditinjau dari mekanis ring piston gap yang dihasilkan terlalu besar. Sehingga oli mesin berpeluang menerobos naik ke ruang baker, selanjutnya ikut pembakaran. Pemeriksaan ringan bisa dilakukan lewat pengecekan warna ujung diode busi, kalau sampai hitam berkerak itu artinya pasti silinder gentong. Untuk menyiasatinya, lanjutkan dengan mengoversize ke ukuran lebih besar. 

> Sambungan O-Ring blok silinder tak terpasang, di beberapa motor bebek masih ada yang masih menggunakan O-Ring sebagai media perapat jalur sirkulasi oli mesin dari pompa oli mesin ke blok silinder dan silinder cop. Saat bongkar pasang bersih-bersih kerak, sering kali O-Ring dihiraukan dan tak dipasang, padahal di jalur ini oli sifatnya memiliki tekanan lebih besar. 
 
Sebab pertimbangan mekanik selalu mengandalkan paking seng sebagai perapat nya. Tapi faktanya oli mesin masih merembes, terutama saat limit pemakaian oli mesin akan habis di 1500 Km, dimana oli mesin mulai encer. Kalau sudah begitu lakukan pembongkaran ulang dan periksa keberadaan O-Ring nya. Bagi motor yang lama tak diservice, kadang kala O-Ring nya sudah gepeng dan hilang kekenyalannya.

> Keberadaan sil luar, di bebek selalu memakai sil poros persneling, poros gir depan dan poros pedal starter. Tapi yang sering bermasalah sil poros gir depan dan poros persneling. Pemeriksaan fisik nya mudah, sebab bisa langsung dilihat tingkat kebocorannya. 
 
Khusus untuk penggantian kedua sil ini, sebaiknya diganti dengan sil orsi nya. Sebab, sil imitasi kadang terlalu longgar, selain itu desain bibir nya rata dan mudah menyebabkan kebocoran. “Penyebab kebocoran sil luar ini biasa disebabkan oleh kapasitas oli mesin yang terlalu berlebihan ketika penggantian periodik, “urai tuner yang punya workshop di Manyar Sambongan 8, Surabaya itu.

sumber

Categories: , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!